Titulo

Impor Jeroan Sama Dengan Impor Penyakit

Dikutip dari laman kompas.com, kebijakan pemerintah untuk mengimpor jeroan dari berbagai negara menjadi polemik. Bahkan tahun lalu Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa jeroan adalah makanan hewan. Hal inilah yang menjadi pertanyaan kenapa tahun ini impor jeroan tersebut dilakukan.

Direktur Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Ketut Diarmita mengatakan bahwa jeroan bukanlah makanan yang asing untuk masyarakat Indonesia, bahkan negara-negara maju Eropa sekalipun. Selanjutnya berita yang dilansir dari tempodotco, bahwa Menteri Perdagangan, Thomas Lembong, mengatakan impor daging dan jeroan memiliki signifikansi terhadap penurunan harga daging dan  khusus untuk jeroan, Lembong mengungkapkan permintaannya cukup banyak.

Permintaan apa yang disampaikan oleh Mendag ini sangat tidak sesuai dengan apa yang dilapangan. Masyarakat butuh makanan yang layak konsumsi yaitu daging segar bukan malahan jeroan impor yang belum tentu jelas kebersihan dan kelayakan konsumsi.

Pengusaha sapi pun menyampaikan aspirasinya dalam wawancara yang dilakukan di Metrotvnews.com, Untuk mendorong peternak meningkatkan produksi, jangan lakukan impor daging, apalagi jeroan. Lebih baik mengimpor sapi hidup karena memiliki nilai tambah dan menyerap tenaga kerja. Lagipula jeroan itu adalah organ tubuh hewan yang banyak mengandung penyakit. Jadi kalau impor jeroan masih terus dilakukan maka sama saja dengan impor penyakit.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.