Titulo

Distribusi Gas Melon Ditata

Diskusi Forum Wartawan Ekonomi Semarang tentang Gas LPG 3 kg yang sering ditemukan langka. Kebutuhan gas elpiji 3 kg di Jateng 2017 sebesar 311 Juta tabung untuk sekitar 8.3 juta jiwa, logikanya tidak langka. Kita harus saling mengawasi serta mengajak rakyat yang mampu menggunakan gas tanpa subsidi.

Pertamina akan menggenjot penjualan elpiji nonsubsidi 5,5 kilogram di Jateng-DIY. Sebab, target penjualan 47 ribu ton yang diproyeksikan sampai akhir tahun ini masih jauh. Meski sudah disebarkan sebanyak mungkin, namun ada yang mengeluhkan kesulitan mendapatkan tabung gas berwarna pink tersebut.

Assistant Manager Domestic Gas Marketing Operation Pertamina Region IV Jateng-DIY, Anggora Dini mengungkapkan, hingga September lalu, tercatat baru sekitar 17.039 ton realisasi untuk elpiji 5,5 kg dan angka ini akan terus dikejar. ''Tidak ada pengurangan elpiji 3 kg karena itu bergantung kuota, jadi tidak ada kaitannya dengan penjualan 5,5 kg. Harapannya tentu kami ingin mendorong penggunaan yang nonsubsidi dan kami ingin menumbuhkan kesadaran masyarakat,'' papar Anggora Dini dalam forum group discussion (FGD) yang digelar Forum Wartawan Ekonomi Semarang bersama Pertamina bertema ''Mekanisme Distribusi Elpiji 3 Kg Tepat Sasaran'' di Hotel Chanti, Selasa (31/10).

Distribusinya lebih banyak disebarkan di wilayah perkotaan untuk mendekatkan dengan konsumen. Adapun harga di tingkat agen sebesar Rp 57.500 dan di outlet Rp 62 ribu per tabung. Sementara itu, narasumber lainnya dalam kegiatan itu, adalah Kepala Dinas ESDM Jateng Teguh Dwi Paryono, Kepala Subdit Pengangkutan Migas Kementerian ESDM Nunuk Wiryawan, anggota Komisi B DPRD Jateng Riyono, Kabid Standarisasi dan Perlindungan Konsumen Disperindag Jateng Mukti Sarjono, dan ekonom dari Undip Firmansyah.


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.