Titulo

Kubaca Puisi Itu


Kubaca kembali satu per satu puisi itu
Ada harapan akan pertemuan dengan kata yang sudah lama pergi entah ke mana
Ada kecemasan di saat angin hanya lewat tanpa kabar berita
Atau hanya kumpulan kata
Sedih, senang, takut, cemas, bahagia
Atau pertanyaan malam yang tak mampu kujawab

Kubaca dan kubaca kembali puisi itu bersama gelombang kepasrahan
Kata Chairil Anwar: Aku hanya tulang belulang berserakan
Atau kisah Rindu WS Rendra kepada zamannya
Entahlah, mereka para pujangga yang melegenda dalam balutan sastra pembebasan manusia

Kubaca kembali untuk memastikan
Bahwa aku masih bisa tersenyum dalam kegaduhan negriku
Aku permisi pada lampu-lampu kota yang sendirian

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.