Perjuangan ini sudah mendekati zona "merah", kalau melihat waktu dan respons Penguasa Laut. Berbagai upaya dilakukan untuk menutupi kelamahan dan keengganan atau bisa disebut kepongahan pada kebijakan yang dianggap paling benar.
Faktanya diajak diskusi dan praktik lapangan pun tidak mau dan menghindar. Apakah ini namanya pemimpin?
Bukan! Bagi para nelayan dan buruh kapal seperti kami, Penguasa Laut adalah pemimpi yang hanya berpidato di saat tidur dengan tema yang sama dan diulang seperti kaset rekaman. Apa jadinya kalau pidato sambil mimpi? Yang ada adalah ilusi dan ketidaksadaran bahwa pidatonya hanyalah mimpi.
Silakan lanjutkan mimpi Anda, dan lihatlah! Saat bangun, Anda akan berhadapan dengan fakta bahwa kapal yang Anda pimpin hanya berputar-putar di tempat bahkan nyaris tidak bergerak karena semua diam saat Anda tidur dan bermimpi. Saat bangun, Anda akan terkejut saat sampah berserakan di kapal dan hasilnya berupa bau tak sedap tercium oleh ikan-ikan di lautan. Akibatnya ikan berlarian mencari minyak wangi. Apa daya ternyata sudah tidak bisa tertolong.
Sekarang, dengan berbagai cara, Raja Laut berusaha menaklukkan pejuang nelayan dengan guyuran hingga miliaran. Tidak tanggung-tanggung, ada yang 1 miliar, ada yang 5 milihar, bahkan ada yang 10 miliar. Beginikah cara menyelesaikan masalah menurut Raja Laut?
Akhirnya akan terlihat siapa yang berjuang sungguh-sungguh dan siapa yang menjadi pengkhianat. Kami akan terus melawan. (riyono)
Tidak ada komentar