Anggota Fraksi PKS DPRD Batang Taufik Ikhsanudin, Riyono dari DPRD Jateng, serta owner sapi online Andy Trisna dihadirkan dalam talshow yang digelar PKS, baru-baru ini |
PKS Kabupaten Batang kembali ingin meneguhkan identitasnya sebagai partai dengan wajah-wajah muda. Bahkan, menyongsong Pemilu Legislatif (Pileg) 2019, mereka mendeklarasikan caleg-caleg muda.
Program itu resmi dideklarasikan dengan mengambil momentum peringatan Hari Sumpah Pemuda lalu, Jumat (27/10) malam. Sebuah talkshow bergenre muda pun digelar dengan tajuk “Ngobrol Cah Enom”: Mencari Pemimpin Muda Kabupaten Batang. Sejumlah kader-kader muda dari berbagai latar belakang pun asyik masyuk membincang kiprah muda untuk masyarakat dan bangsa.
“Acara ini adalah ruang bagi kalangan muda untuk mendiskusikan gagasan dan pengalaman ihwal bagaimana memberikan peran dan kontribusi bagi perbaikan-perbaikan masyarakat,” kata ketua panitia, Nur Wahid.
Lewat acara itu, PKS rupanya benar-benar ingin benar-benar tampil muda. Selain dilangsungkan di Café Newbie, ikon muda milenial, sejumlah figur muda pun dihadirkan sebagai narasumber, mulai anggota Fraksi PKS DPRD Jateng Riyono SKel MSi, pelaku sociopreneur jamur tiram Cipto Haryono, owner sapi onlie Andy Trisna Yuliantonika, serta Ketua Perpusdes Deles dan penggagas bimbel gratis ‘Kepyar Bersinar’ Wanto.
“Pemuda harus turun tangan, menjadi bagian dari perubahan bangsa yang lebih baik. Tetapi modal semangat saja tak cukup, maka kapasitas dan kompetensi mereka harus terus diipgrade, sehingga ketika momentum memimpin itu tiba, anak-anak muda telah siap,” pesan Ketua DPD PKS Batang, M Saladin AMd.
Dalam kesempatan itu, DPD juga mendeklarasikan caleg PKS muda yang akan maju dalam pencalonan legislatif di 2019. Ketua Tim Pencalegan PKS, M Jumadi SPd, mengatakan, semakin banyak tokoh-tokoh muda yang muncul dalam politik justru berpeluang mempercepat kemajuan Kabupaten Batang.
“Karena anak muda memiliki dua modal penting, yakni semangat dan kreativitas. Deklarasi caleg muda ini adalah bagian dari ikhtiar PKS untuk menghadirkan calon-calon pemimpin berkualitas melalui konstelasi pileg 2019. Tentu saja, figur-figur muda yang kami orbitkan ini adalah mereka yang telah jelas dan nyata kiprahnya di tengah masyarakat,” jelasnya.
Saat talkshow, peserta juga berkesempatan mendapatkan inspirasi dari para tokoh muda yang telah berkiprah di masyarakat. Wanto misalnya, pemuda 28 tahun ini bertutur soal perjuangan beratnya merintis perpusdes dan bimbel gratis untuk masyarakat kurang mampu. Dia harus mengorbankan gajinya yang pas-pasan atau bahkan pinjam sana sini untuk mewujudkan proyek sosialnya itu.
“Saya memulai dari nol dan merasakan bagaimana sulitnya merintis sebuah proyek sosial. Alhamdulillah, pada akhirnya campur tangan Allah mulai saya rasakan, dukungan banyak pihak pun perlahan hadir, sehingga perpusdes bisa berkembang dan memberikan layanan bimbel gratis bagi masyarakat,” tuturnya.
Tidak ada komentar