Sumber : Koran KR Jogja |
Provinsi Jawa Tengah sebenarnya memiliki tingkat produksi dan industri perikanan yang cukup bagus. Produksi ikan tangkap tak kurang dari 125.000 ton pertahun dan mampu memberikan peluang kerja sebanyak 200.000 nelayan dan masyarakat pesisir. NAmun tingkat produksi ikan mendadak menyusut 30 persen lebih sejak dikenakan pelarangan cantrang sebagai alat penangkap ikan.
Akibatnya cukup menyedihkan, kini konsumsi ikan rakyat terancam menduduki peringkat paling rendah di kancah nasional. Nyaris kalah dibanding provinsi-provinsi lain. Produksi ikan tahun 2016 baru sebatas 22,37 kg/kapita/tahun. Sementara konsumsi ikan tahun 2105 sebanyak 20,9 kg/kapita/tahun. Meski naik 2 persen namun masih jauh dari harapan nasional yang ditarget oleh Menteri Perikanan Susi sebanyak 40-70 kg/perkapita/tahun.
Terhadap kondisi ini, Pemrov Jateng diharapkan menggalakkan kembali gerakan makan ikan kepada masyarakat secara masif. Mengingat selama ini kampanye gerakan makan ikan belum dilakukan secara maksimal hanya dengan gerakan umum yang belum menyentuh lapisan masyarakat. Perlu gerakan yang lebih masig misal lewat gerakan one day one fish. Artinya menggerakan masyarakat satu hari makan satu ekor ikan bagi anggota kelurganya.
Bila one day one fish bisa dijalankan maka optimis konsumen ikan untuk rakyat Jateng akan meningkat minimal 5% di 2017. Lantas siapa yang wajib menggerakkan kampanye makan ikan, tentunya Gubenur Jawa Tengah didukung oleh DPRD Jawa Tengah.
Diharapkan pada awal tahun 2017 kampanye ini sudah digerakkan. Di sisi lain untuk mengembalikan cantrang sebagai alat penangkap ikan terasa berat. LArangan yang dilakukan pemerintah begitu ketat. Kini alat tangkap ikan yang digunakan jenis Ngangguras sebagian ada yang memakai gilnet.
Disampaikan Riyono kepada wartawan KR Isdiyano
Akibatnya cukup menyedihkan, kini konsumsi ikan rakyat terancam menduduki peringkat paling rendah di kancah nasional. Nyaris kalah dibanding provinsi-provinsi lain. Produksi ikan tahun 2016 baru sebatas 22,37 kg/kapita/tahun. Sementara konsumsi ikan tahun 2105 sebanyak 20,9 kg/kapita/tahun. Meski naik 2 persen namun masih jauh dari harapan nasional yang ditarget oleh Menteri Perikanan Susi sebanyak 40-70 kg/perkapita/tahun.
Terhadap kondisi ini, Pemrov Jateng diharapkan menggalakkan kembali gerakan makan ikan kepada masyarakat secara masif. Mengingat selama ini kampanye gerakan makan ikan belum dilakukan secara maksimal hanya dengan gerakan umum yang belum menyentuh lapisan masyarakat. Perlu gerakan yang lebih masig misal lewat gerakan one day one fish. Artinya menggerakan masyarakat satu hari makan satu ekor ikan bagi anggota kelurganya.
Bila one day one fish bisa dijalankan maka optimis konsumen ikan untuk rakyat Jateng akan meningkat minimal 5% di 2017. Lantas siapa yang wajib menggerakkan kampanye makan ikan, tentunya Gubenur Jawa Tengah didukung oleh DPRD Jawa Tengah.
Diharapkan pada awal tahun 2017 kampanye ini sudah digerakkan. Di sisi lain untuk mengembalikan cantrang sebagai alat penangkap ikan terasa berat. LArangan yang dilakukan pemerintah begitu ketat. Kini alat tangkap ikan yang digunakan jenis Ngangguras sebagian ada yang memakai gilnet.
Disampaikan Riyono kepada wartawan KR Isdiyano
Tidak ada komentar