Titulo

Riyono dan Gubenur Jateng Rembug Gayeng Kartu Tani dan Implementasinya

Kartu tani yang saat ini sudah terealisasi di beberapa kabupaten di Jawa Tengah dinilai Anggota Komisi B DPRD Provinsi Jawa Tengah, Riyono menjadi terobosan penting dalam pendistribusian pupuk bersubsidi yang tepat sasaran. Namun, ke depan dia berharap, kartu tani bisa dikembangkan menjadi big data pertanian.

Menurut Riyono, dengan big data itu, kartu tani nantinya bisa bermanfaat juga sebagai acuan untuk memberikan sarana produksi pertanian bagi petani yang miskin. Apalagi, saat ini kartu tani yang berbasis Sistem Informasi Manajemen Pangan Indonesia (SIMPI) itu sudah memuat data nama petani, kelompok tani, luas lahan, komoditas yang ditanam dan pupuk yang dibutuhkan.

“Petani yang layak mendapatkan bantuan harus muncul disitu. Kalau misalkan di kartu tani itu ada database yang kuat, seperti luas lahan, kemudian produksinya apa, kuota pupuknya berapa, itu nanti sangat mungkin di-link-kan menjadi big data,” tuturnya dalam dialog ‘Gayeng Bareng Gubernur Jateng’ dengan tema ‘Kartu Tani Untuk Kelancaran Distribusi Pupuk’ yang disiarkan oleh TVRI Jawa Tengah, dengan host Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP, Senin (16/1).

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah Yuni Astuti mengatakan, para petani yang sudah memegang kartu tani, akan merasa tenang. Sebab, dia pasti akan mendapatkan pupuk bersubsidi, sesuai dengan kebutuhannya. Di samping itu, pemerintah bisa mengontrol pendistribusiannya.

Mardi, salah satu anggota kelompok tani Gedang Bagus dari Semarang mengaku mendapatkan banyak manfaat dari kartu tani yang dimilikinya. Selain membeli pupuk bersubsidi menjadi lebih mudah, dia dan kelompoknya juga bisa mengelola uang hasil panen mereka dengan menabungnya di bank.

“Agak menyenangkan bagi petani. Bisa memudahkan memeroleh pupuk bersubsidi, kemudian bisa mengetahui jatah kuota petani. Kemudian tidak sulit mendapatkan pupuk dan bisa untuk mengelola keuangan untuk menabung di bank,” terangnya.

Sementara itu, Wakil Kepala Wilayah BRI Jawa Tengah Effendy Hidayat mengatakan proses pendistribusian Kartu Tani untuk sekitar 1,4 juta petani di 22 kabupaten/ kota di Jawa Tengah sudah mencapai 40 persen atau sebanyak 587.401 kartu. Pendistribusian kartu ditargetkan selesai pada akhir Januari ini. Dia meminta, petugas penyuluh lapangan dapat membantu mengumpulkan kelompok tani agar pendistribusiannya dapat dioptimalkan.

Menanggapi permintaan dari Riyono, Gubernur Ganjar menjelaskan, kartu tani ini merupakan langkah awal dari terbentuknya sebuah sistem informasi pertanian yang jauh lebih besar. Tidak hanya memuat data seluruh petani secara lengkap, namun nantinya juga diintegrasikan dengan harga komoditas di pasar. Sehingga dapat segera menytabilkan harga komoditas pangan, jika sewaktu-waktu mengalami kenaikan.

“Kartu tani ini kita harapkan akan jadi titik awal yang pertama mendata petani kita. Harapan kita, nanti aplikasinya akan bertambah, bisa memberikan informasi siapa, menanam apa, kapan panen. Sehingga ujungnya nanti produksi bisa kita kendalikan karena kita mengerti seluruh informasi yang ada,” pungkasnya. (humas jateng)
Sumber : www.jatengprov.go.id

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.