Oleh: Nelayan Kecil
Jiwaku berlarian di kebun emas
Menyaksikan kilau dunia penuh takjub
Dunia kugenggam dalam jiwa
Buta hatiku saat ada panggilan mulia
Semua sudah bersimbah darah
Hanya aku sendirian dengan para pendusta
Mereka melihat diriku dengan hina
Diriku mulai lupa dan mencoba dusta
Padahal aku dalam kondisi siaga
Harta dan tahta kupegang tiada duanya
Melenakan dan menyesatkan
Merusak jiwa saat tak ada peka
Dimana aku berada? Saat yang lain berduka
Bumi serasa menindihku
Matahari seakan membakarku
Cintakupun enggan bertemu
Surat itu datang, surat Cinta dari seberang
Menawarkan Cinta dan kekuasaan
Aku menjerit, ini surat kematian
Surat yang menguji kesetiaan
Semua berpaling dariku
Empatpuluh hari hidupku semu
Hanya seonggok yang lemah
Mengitari pasar laksana sampah
Diriku seolah bukan aku
Kebohongan terus menawar diriku
Kamu bisa, jiwaku bergetar kaku
Kulempar kesombongan ke laut dalam
50 hari aku mati
Mati oleh matinya jiwa
Jiwa lapar dan haus dunia
50 hari seolah seribu tahun menanti
Hotel Grandwahid Salatiga 26 agustus 2016
Tidak ada komentar