Titulo

Cantrang pun Akan dialihkan ke Gillnet, Solutif kah?

Dilansir dari berita suaramerdeka.com, Pemerintah provinsi Jawa Tengah sudah memberikan alternatif pengganti alat tangkap ikan cantrang yang tahun depan sudah tidak diperbolehkan karena ditolaknya permohonan uji materi nelayan Jawa Tengah oleh Mahkamah Agung soal peraturan menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 2 tahun 2015. Dan akan diganti dengan alat tangkap Gillnet yang lebih ramah lingkungan.

Hasil tangkapan dengan menggunakan alat tangkap ikan Gillnet lumayan besar. Karena jaring ini direntang pada dasar laut, yang demikian berarti jenis-jenis ikan yang menjadi tujuan penangkapan ialah ikan-ikan dasar (bottom fish) ataupun ikan-ikan damersal. Jenis-jenis ikan seperti cucut, tuna, yang mempunyai tubuh sangat besar sehingga tak mungkin terjerat pada mata jaring ataupun ikan-ikan seperti flat fish yang mempunyai tubuh gepeng lebar, yang bentuk tubuhnya sukar terjerat pada mata jaring, ikan-ikan seperti ini akan tertangkap dengan cara terbelit-belit (entangled). Jenis ikan yang tertangkap berbagai jenis, misalnya herring, cod, halibut, mackerel, yellow tail, sea bream, tongkol, cakalang, kwe, layar, selar, dan lain sebagainya. Jenis-jenis udang, lobster juga menjadi tujuan penangkapan jaring ini.

Semua alat tangkap ikan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, untuk kelebihan sendirinya antara lain adalah bahan sintetik sehingga tidak dapat membusuk dan lebih kuat. Bahan sintetik tidak banyak menyerap air, sehingga tenaga yang dibutuhkan untuk menarik jaring lebih besar. Selanjutnya jumlah hasil tangkapan bisa lebih banyak dan bervariasi karena bisa menangkap ikan atau habitat lainnya yang tidak bisa ditangkap oleh jaring insang satu lembar dan dua lembar. Kemudian selang kelas panjang ikan jenis habitat perairan yg tertangkap bisa bervariasi sehingga cocok untuk pengambilan contoh (sampling) ikan atau habitat lain dari satu perairan.

Sedangkan kekurangannya sendiri untuk Gillnet adalah biaya bahan lebih besar, pembuatan dan perbaikan jaring lebih rumit, kemudian waktu untuk melepaskan ikan hasil tangkapan dari jaring lebih lama. Ditambah lagi kualitas hasil tangkapan kurang bagus dan tidak selektif terhadap ukuran dan jenis ikan.


Harapannya apa yang menjadi tujuan pemerintah dapat meningkatkan kesejahteraan nelayan dapat terwujud dan bukan hanya sekedar himbauan saja. Karena penghasilan nelayan tak hanya sekedar untuk menghidupi keluarganya namun juga membantu dalam stok komoditi pangan di Indonesia.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.