Hakikat manusia sebagai makhluk yang diciptakan Tuhan sebagai makhluk sempurna diantara makhluk yang lain tentu merupakan suatu keistimewaan yang patut disyukuri. Manusia pun tercipta dengan berbagai kelebihan dan kekurangan masing-masing, ada yang terlahir utuh secara lahiriah dan ada yang tidak. Ada yang memiliki kecukupan akal fikiran dan ada pula yang tidak. Namun semua itu merupakan rencana-Nya yang tak mungkin bisa ditolak.
Hanya syukur yang patut kita lakukan atas semua kehendak-Nya. Bentuk syukur pun bermacam-macam, tak lantas hanya sekedar ucapan di lisan namun perlu dalam tindakan pula. Ada yang berbagi dengan tenaganya jika itu yang dimiliki. Ada pula yang menggunakan materi jika ia diberi kelebihan rezeki atas penghasilan kerjanya. Selain itu yang tak kalah bermanfaat adalah ia yang memiliki keilmuan untiuk dibagikan kepada yang lain. Itulah yang dilakukan para pujangga-pujangga yang memiliki keahlian seni dalam mengolah kata menjadi makna yang mendalam.
Puisi. Sebuah barisan kata yang tersusun rapi dan indah ketika dibacakan, membiaskan makna yang mendalam ketika diresapi dalam hati. Tak semua orang dapat dikatakan mampu menyusun puisi dengan makna yang mendalam, namun semua orang akan mudah memaknai mendalam setiap puisi yang ia dengar. Salah satu karya besar maestro puisi inilah yang cukup menarik untuk dibaca, WS Rendra, sastrawan kelahiran Solo yang melahirkan banyak seniman dimasanya.
Puisi-puisi yang ditulisnya pun menggambarkan apa yang dirasakan pada masanya. Inilah yang dimaksud makna yang mendalam, seolah-olah pembaca akan bisa merasakan suasana pada masa itu walaupun bukan saksi hidup kejadian masa itu yang sesungguhnya. Menambah ilmu dengan berguru langsung pada yang empunya ilmu memang sangat dianjurkan namun jika hal tersebut sudah tidak bisa dilakukan maka yang terbaik adalah mempelajari karyanya. Perbanyak karya di masa muda karena itulah peninggalan yang paling baik untuk generasi selanjutnya.
Tidak ada komentar