Titulo

Riyono Kritisi Kebijakan Penenggelaman Kapal


Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dikenal luas oleh masyarakat akan kebijakannya yang sering menenggelamkan kapal. Akan tetapi, menurut Ketua Aliansi Nelayan Indonesia (ANNI) Riyono, kebijakan ini tidak layak dibanggakan, sebab cenderung merugikan.

"Biaya penenggelaman 326 kapal yang masing-masingnya 2 miliar, berarti 724 M. (Dananya dari) APBN. Jika per kapal harganya 2 miliar, maka kerugiannya 724 miliar. Jadi kerugian totalnya mencapai 1.448 triliun. Hasilnya kontroversi dan kontroversi di tengah kemiskinan di masyarakat pesisir," rinci Riyono.

Dirinya mengutip beberapa poin dari pernyataan Prof. Arie Purbayanto, Guru Besar IPB, tentang kerugian menggunakan bom untuk menenggelamkan kapal. Di antaranya adalah bahwa bom itu dapat mematikan biota laut dan minyaknya dapat merusak ekosistem laut.

Riyono juga mengkritik sikap Menteri Susi yang menganggap pengeboman dalam rangka penenggelaman kapal itu merupakan prestasi. Menurutnya, prestasi itu seharusnya dilihat dari nilai ekspor yang dicapai.

"Kalau berbicara prestasim harusnya dilihat dari target nilai ekspor KKP tahun 2017. Targetnya kan 7 milyar dolar, tetapi hanya 58% yang bisa dicapai, yaitu 4.09 milyar dolar," tegas alumni Kelautan dan Perikanan Universitas Diponegoro ini.

"Kalau dinilai, kinerja untuk ekspor perikanan dapat nilai C kurang. Ini menurut Prof. Ari (IPB, red.). Publik dihipnotis oleh hiruk pikuk berita tanpa melihat apa yang sebenarnya terjadi," pungkasnya.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.