Rencana pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai maritim negara sumbu mendapatkan apresiasi dari sejumlah pihak. namun demikian, mesti berusaha untuk mewujudkannya.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jawa Tengah, Selanjutnya M Syafriadi di Diskusi Day Aspirasi diselenggarakan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Tengah, di tempat kota F-PKS Semarang, Senin ( 18/4).
"Kami menghargai presiden Mr nawacita yg ingin mempromosikan poros maritim. namun, ada sejumlah masalah yg wajib perhatian. yg pertama berkaitan dengan hasil perikanan baru mencapai 257 ton, atau 30 persen, masalah ini terjadi di karenakan banyak kapal yg Tidak membawa pelelangan ikan, "katanya.
di karenakan banyak kegiatan pesisir Tidak dilaporkan, angka tersebut Tidak benar. Jadi hilangnya pemerintah yg mesti dikembalikan kepada nelayan seperti asuransi, infrastruktur pendukung Tidak Bisa dilaksanakan. "Disorientasi satu hasilnya yaitu bahwa pengelolaan tempat pelelangan ikan (TPI) dikembalikan ke kabupaten otoritas kota," katanya.
Baca Juga Pelimpahan Wewenang SMA Tidak bakal Hilangkan Aspek Lokalitas
Selanjutnya menambahkan, kondisi Bahari Jawa menurun sekitar 1-12 mil, dengan garis pantai 576 km ramai 15 ribu kapal. "Masalah lain muncul yaitu Tidak adanya bank atau Forum keuangan yg pro-nelayan," katanya.
saat ini, Perkataan Jadi, alokasi anggaran untuk Java yaitu enam ribu kapal dari 91 ribu diusulkan. Ada pula peralatan memancing gigi lega dan 793 64 ribu nelayan asuransi. "Solusi Disorientasi satunya yaitu Donasi langsung kepada nelayan, termasuk nelayan yaitu untuk memfasilitasi izin usaha. Tidak cuma itu membagikan Donasi kepada petani garam," Perkataan lantas.
pada diskusi ini, pula dihadiri semua ahli kelautan dari Universitas Stikubank, Karman dan anggota Komisi B Riyono. Acara ini dihadiri oleh 50 peserta dari berbagai unsur, termasuk petani garam, nelayan dan aktivis kelautan.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jawa Tengah, Selanjutnya M Syafriadi di Diskusi Day Aspirasi diselenggarakan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Tengah, di tempat kota F-PKS Semarang, Senin ( 18/4).
"Kami menghargai presiden Mr nawacita yg ingin mempromosikan poros maritim. namun, ada sejumlah masalah yg wajib perhatian. yg pertama berkaitan dengan hasil perikanan baru mencapai 257 ton, atau 30 persen, masalah ini terjadi di karenakan banyak kapal yg Tidak membawa pelelangan ikan, "katanya.
di karenakan banyak kegiatan pesisir Tidak dilaporkan, angka tersebut Tidak benar. Jadi hilangnya pemerintah yg mesti dikembalikan kepada nelayan seperti asuransi, infrastruktur pendukung Tidak Bisa dilaksanakan. "Disorientasi satu hasilnya yaitu bahwa pengelolaan tempat pelelangan ikan (TPI) dikembalikan ke kabupaten otoritas kota," katanya.
Baca Juga Pelimpahan Wewenang SMA Tidak bakal Hilangkan Aspek Lokalitas
Selanjutnya menambahkan, kondisi Bahari Jawa menurun sekitar 1-12 mil, dengan garis pantai 576 km ramai 15 ribu kapal. "Masalah lain muncul yaitu Tidak adanya bank atau Forum keuangan yg pro-nelayan," katanya.
saat ini, Perkataan Jadi, alokasi anggaran untuk Java yaitu enam ribu kapal dari 91 ribu diusulkan. Ada pula peralatan memancing gigi lega dan 793 64 ribu nelayan asuransi. "Solusi Disorientasi satunya yaitu Donasi langsung kepada nelayan, termasuk nelayan yaitu untuk memfasilitasi izin usaha. Tidak cuma itu membagikan Donasi kepada petani garam," Perkataan lantas.
pada diskusi ini, pula dihadiri semua ahli kelautan dari Universitas Stikubank, Karman dan anggota Komisi B Riyono. Acara ini dihadiri oleh 50 peserta dari berbagai unsur, termasuk petani garam, nelayan dan aktivis kelautan.
Sumber : nyerah.com
Tidak ada komentar