Anggota Komisi B DPRD Jateng Riyono, mengatakan, sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mampu mengentaskan kemiskinan di Jawa Tengah.
"Kalau kita mau melihat sejarah ekonomi nasional, khususnya pada krisis ekonomi di tahun 1990-an, sektor UMKM inilah yang justru mampu menggerakkan ekonomi riil," kata dia di Semarang, Senin (28/3/2016).
Menurut dia, berdasarkan data dari Pemerintah Provinsi Jateng yang diterimanya, pada tahun 2015 sektor UMKM mampu menyerap sekitar 500 ribu tenaga kerja.
"Ini adalah harapan bahwa yang mampu menggerakkan ekonomi negara kita adalah sektor UMKM. Dalam hal ini bukan ekonomi yang selalu berbicara mengenai inflasi, capital market, dan sebagainya, tetapi adalah sektor UMKM, ekonomi yang ada di kanan kiri kita," katanya.
Bahkan, keberadaan industri besar akan kalah kuat dari sektor UMKM ketika menghadapi gejolak ekonomi.
"Yang menggerakkan ekonomi riil ini bukan perbankan atau industri besar tetapi justru UMKM-UMKM ini, karena UMKM adalah basis kekuatan ekonomi rakyat," katanya.
Melihat realita tersebut, pihaknya berupaya terus menggenjot pertumbuhan UMKM baru di Jawa Tengah. Pihaknya berharap, dengan terus munculnya UMKM baru, pengentasan kemiskinan dapat segera terwujud.
"Untuk program pengembangan UMKM ini dimulai dari usia muda, salah satunya dari level mahasiswa. Kami berharap agar para mahasiswa ini tidak ragu untuk berani mengajukan proposal rencana UMKM. Kalau memang baik, silahkan memberikan kontribusi kepada Jawa Tengah," katanya.
Mengenai pemberdayaan wirausaha baru ini pihaknya bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Dinas Koperasi dan UMKM.
"Kalau misalnya ada pengajuan anggaran untuk rencana UMKM itu, kalau memang memenuhi syarat bisa dibiayai oleh Dinas Koperasi dan UMKM Jateng," katanya.
"Kalau kita mau melihat sejarah ekonomi nasional, khususnya pada krisis ekonomi di tahun 1990-an, sektor UMKM inilah yang justru mampu menggerakkan ekonomi riil," kata dia di Semarang, Senin (28/3/2016).
Menurut dia, berdasarkan data dari Pemerintah Provinsi Jateng yang diterimanya, pada tahun 2015 sektor UMKM mampu menyerap sekitar 500 ribu tenaga kerja.
"Ini adalah harapan bahwa yang mampu menggerakkan ekonomi negara kita adalah sektor UMKM. Dalam hal ini bukan ekonomi yang selalu berbicara mengenai inflasi, capital market, dan sebagainya, tetapi adalah sektor UMKM, ekonomi yang ada di kanan kiri kita," katanya.
Bahkan, keberadaan industri besar akan kalah kuat dari sektor UMKM ketika menghadapi gejolak ekonomi.
"Yang menggerakkan ekonomi riil ini bukan perbankan atau industri besar tetapi justru UMKM-UMKM ini, karena UMKM adalah basis kekuatan ekonomi rakyat," katanya.
Melihat realita tersebut, pihaknya berupaya terus menggenjot pertumbuhan UMKM baru di Jawa Tengah. Pihaknya berharap, dengan terus munculnya UMKM baru, pengentasan kemiskinan dapat segera terwujud.
"Untuk program pengembangan UMKM ini dimulai dari usia muda, salah satunya dari level mahasiswa. Kami berharap agar para mahasiswa ini tidak ragu untuk berani mengajukan proposal rencana UMKM. Kalau memang baik, silahkan memberikan kontribusi kepada Jawa Tengah," katanya.
Mengenai pemberdayaan wirausaha baru ini pihaknya bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Dinas Koperasi dan UMKM.
"Kalau misalnya ada pengajuan anggaran untuk rencana UMKM itu, kalau memang memenuhi syarat bisa dibiayai oleh Dinas Koperasi dan UMKM Jateng," katanya.
Sumber : harianjateng.com
Tidak ada komentar