Demikian
disampaikan oleh Anggota Komisi B DPRD Jateng Riyono, saat menjadi
salah satu pembicara dalam diskusi di Gedung J Fakultas Ekonomi Bisnis
Undip Semarang dengan tema 'Penguatan UMKM sebagai Basis Kekuatan
Ekonomi Rakyat', Senin (28/3/2016). Ia mengaku sepakat dengan tema
diskusi karena selama ini denyut perekonomian ada di UMKM.
"Maka
dari itu, harus dijaga. Ambrugnya UMKM, maka ambrug juga ekonomi riil.
Ekonomi yang berpihak kepada rakyat kecil dan pengusaha kecil karena
mereka sejatinya merupakan yang menghidupi perekonomian di masyarakat,"
jelas politisi PKS itu.
Dari data yang dimilikinya, hingga
triwulan keempat pada 2015 lalu sudah ada 108.937 unit pelaku UMKM. Dan,
pada triwulan ketiga sebanyak 107.353.
"Pada 2015, lonjakan
pelaku UMKM sebanyak 9.256. Dari angka itu, penyerapan tenaga kerja
mampu mencapai 747.400 atau 21,65 persen," paparnya.
Pembicara
lainnya, Kabid Pemberdayaan UMKM Dinas Koperasi Jateng Soni Purwoko juga
mengaku setuju UMKM layak didukung semua pihak. Untuk saat ini, kata
Soni, usaha kecil yang paling diminati oleh kaum muda adalah makanan dan
fashion.
"Karena, usaha itu dipupuk dari nol. Usaha yang paling diminati oleh mahasiswa selama ini makanan dan fashion," kata Soni.
Sementara,
Suharnomo, Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis Undip Semarang, mengatakan
UMKM secara nasional sebagai tulang punggung tapi faktanya tidak terlalu
indah. Karena, selama ini sejumlah orang masih menguasai ekonomi
nasional.
"Ini penyerapan tenaganya terlalu besar, maka yang kaya
makin kaya. Dan, UMKM belum menjadi prioritas dari Pemerintah. Jadi,
mereka bertarung dan berjuang sendiri dengan tidak meminta fasilitas
dari Pemerintah," ungkap Suharmono.
Sumber : wartalegislatif.dprd.jatengprov.go.id
Tidak ada komentar