Perempuan tua itu menangis penuh duka
Wajahnya lelah mewakili hatinya yang luka
Gubug reot tempatnya sudah tak nyaman dipandang oleh penguasa
Bau anyir dan celoteh anak - anak kampung membuat pusing penguasa
Tangan raja mencengkram penuh angkara
Sabdanya menunjuk rakyat jelata tiada kata
Pergi kau gembel tua yang tak ada artinya
Bukan disini tempatmu berada
Kemiskinan kau musnahkan dengan gusuran
Keadilan kau buat atas nama harapan masa depan
Kau bunuh jutaan harapan rakyat miskin dengan jutaan bebatuan
Penggusuran kau anggap keberhasilan pembangunan
Buat apa reklamasi kalau rakyat menderita
Buat apa reklamasi kalau hanya puaskan nafsu angkara
Buat apa reklamasi kalau hanya untungkan segelintir durjana
Buat apa reklamasi kalau membunuh rasa kemanusiaan
Reklamasi buatmu adalah kesenangan
Reklamasi buatmu adalah gunung emas tujuh turunan
Reklamasi buatmu adalah kemewahan bersama ribuan pelayan
Reklamasi buatmu adalah keabadian kekuasaan
Kau dulu berjanji sehati untuk melayani
Kau dulu janji memperhatikan nasib kami
Kau dulu janji menjaga dan mensejahterakan hidup kami
Kau dulu berjanji tidak akan menggusur kami
Itu semua omong kosong dan kau ingkari
Harapan itu hanya pepesan kosong tanpa arti
Orang miskin kau hinakan dan Alam kau lawan
Keserakahan telah membunuh jiwamu yang kelam
Jakarta baru akan kau ciptakan
Jakarta hasil kematian ribuan harapan
Jakarta yang nilaianya trilyunan
Jakarta yang hilang rasa kemanusiaan
Anak kecil kurus hanya bisa memandang dari kejauhan
Hancurnya impian dan tujuan bernegara
Gubuk reotnya sudah hancur tak karuan
Terkekeh para penjilat berpesta melihat rakyat dan penguasa bertikai sendirian
Wajahnya lelah mewakili hatinya yang luka
Gubug reot tempatnya sudah tak nyaman dipandang oleh penguasa
Bau anyir dan celoteh anak - anak kampung membuat pusing penguasa
Tangan raja mencengkram penuh angkara
Sabdanya menunjuk rakyat jelata tiada kata
Pergi kau gembel tua yang tak ada artinya
Bukan disini tempatmu berada
Kemiskinan kau musnahkan dengan gusuran
Keadilan kau buat atas nama harapan masa depan
Kau bunuh jutaan harapan rakyat miskin dengan jutaan bebatuan
Penggusuran kau anggap keberhasilan pembangunan
Buat apa reklamasi kalau rakyat menderita
Buat apa reklamasi kalau hanya puaskan nafsu angkara
Buat apa reklamasi kalau hanya untungkan segelintir durjana
Buat apa reklamasi kalau membunuh rasa kemanusiaan
Reklamasi buatmu adalah kesenangan
Reklamasi buatmu adalah gunung emas tujuh turunan
Reklamasi buatmu adalah kemewahan bersama ribuan pelayan
Reklamasi buatmu adalah keabadian kekuasaan
Kau dulu berjanji sehati untuk melayani
Kau dulu janji memperhatikan nasib kami
Kau dulu janji menjaga dan mensejahterakan hidup kami
Kau dulu berjanji tidak akan menggusur kami
Itu semua omong kosong dan kau ingkari
Harapan itu hanya pepesan kosong tanpa arti
Orang miskin kau hinakan dan Alam kau lawan
Keserakahan telah membunuh jiwamu yang kelam
Jakarta baru akan kau ciptakan
Jakarta hasil kematian ribuan harapan
Jakarta yang nilaianya trilyunan
Jakarta yang hilang rasa kemanusiaan
Anak kecil kurus hanya bisa memandang dari kejauhan
Hancurnya impian dan tujuan bernegara
Gubuk reotnya sudah hancur tak karuan
Terkekeh para penjilat berpesta melihat rakyat dan penguasa bertikai sendirian
Blora. 12 april 2016. 07.15
Tidak ada komentar